berasimilasi

berbagai amukan tak dapat lagi dikekang.
hujaman bencana kian menanti di ufuk kenistaan.
apakah mau diri kita stagnan begini.
sedangkan bahtera harap telah menunggu.
apa yang kutunggu lagi.
tak ada bocah!

aku kan lari angkat sauh
berlayar sampai menemukan titik perputaran waktu
tak peduli kejalangan menghujat
kan kutebas dengan harap mereka

gundah gulana

betapa banyak manusia berjalan gontai. merasa dipersulit oleh arah. mereka memikirkan hati mereka. mereka gundah. apa arti kebingungan. padahal fakta fakta jelas dipelupuk mata. tetapi kenapa manusia selalu mempersoalkan sesuatu yang sepele. sedangkan hal yang besar kerap terlupa, bahkan tak terjamah. banyak salah kita bicara. tak ada guna argumentasi itu. kalau hanya hayalan nisbi. bukannya temu penyelesaian malah ruwet tak karuan.
jangan bilang kdirimu yakin dengan Tuhan. jika dirimu terus mempersoalkan diriNya dan agama yang diturunkan olehNya. cukup kita yakin pada Dia. menjauhi laranganNya dan mengerjakan perintahNya.

pahit atau manis

selama ini, perpisahan selalu buat banyak orang merana
andai aku adalah perpisahan
maka ingin rasanya kujelaskan padamu
agar tak ada lagi sedih bergelayut di relung jiwamu

kenalkan, aku adalah perpisahan
aku ada, untuk menjelaskan padamu arti pertemuan
tanpa aku, air matamu jarang menetes
juga senyummu sulit tersungging
keberadaanku banyak dikhawatirkan
tapi tak usah ikuti orang orang itu
karena aku ciptaan-Nya

hubunganku dengan pertemuan sangatlah erat
barang siapa menganggapku anugrah
Dia kan membalasmu dengan pertemuan terindah
yang akan mengguncang kebahagiaan
amien....

Saat

tak dapat dipungkiri. kita kan berpisah dengan sahabat. tapi jangan pernah bersedih karena semua ada saatnya. ada saat kita berpisah pasti ada saat kita bertemu. ada saat ketika kita bersedih pasti ada saat ketika kita kan bahagia. semua ibarat permainan antonim. tinggal mana yang lebih dulu kita pilih.

itulah kuasa Tuhan Sang Kholik. agar manusia tak dilingkupi kejenuhan. berada jauh dari kenistaan.

bermimpi

aku adalah sesosok bunga maram
yang selalu ingin tau kemana pucukku pergi
walau tak dapat kubergerak
kuminta angin tuk beritauku

berdebar rasanya
tau apa yang kau rasa
tapi sedih
persoalan sulit terselesaikan

bagian dari nafas

ketika mentari menyambut pagi
begitu menakjubkannya alam ini
burung sebagai pemain orkes
angin memberi efek magis
tak kalah sinar matahari orange memikat

hati seakan miris merasa kenyataan yang ada
saat ini entah sampai kapan
apakah masih dapat kurasa nafas ini
yang telah membawa manusia di puncak kenikmatan

aku sebagai manusia

jalan kita sangat jelas.
terpampang bak matahari.
tapi kenapa mata kita mau dibutakan awan berarak.
padahal dia hanya lewat.

kita hanyalah orang lewat.
yang hanya sepintas tak berkenal.
bahkan kita banyak mengacuhkan.
itulah diri kita.

oh, sayang.
daku ingin menyimpan nama orang lewat itu.
berkenalan bercengkerama bersama.
agar daku,
tak dianggap hanya orang lewat

                                                               kholid ibnul faruq, 20/05/2012